
Rabu, 12 Oktober 2022, Balai Rehabilitasi BNN Tanah Merah mengadakan kegiatan Family Support Group (FSG). Kegiatan FSG di awal bulan Oktober ini mengangkat tema Penyakit Penyerta Pada Penyalahguna Napza. Ners Linda Dwi Novial Fitri didapuk menjadi pemateri pada kegiatan FSG kali ini. Dalam pendahuluan paparannya, Ners Linda menyampaiakn Gangguan penggunaan NAPZA merupakan masalah bio-psiko-sosio-kultural yang sangat kompleks, ditandai dengan penggunaan yang intensif serta disertai pula dengan perasaan candu yang kuat dan seringkali sulit dikontrol yang kemudian menggiring penggunanya berupaya semaksimal mungkin untuk memperoleh Napzanya tidak peduli apapun risiko yang harus dihadapinya. Adapun gangguan kesehatan yang sering dialami oleh pengguna Napza antara lain HIV/AIDS , Kerusakan syaraf, Gangguan pembuluh darah jantung, Gangguan hati: Hepatitis B dan C, Gangguan ginjal, Gangguan paru dan pernafasan, Infeksi menular seksual, Gangguan berpikir dan memori, dan sampai menyebabkan kematian.
Masalah Kesehatan Jiwa menjadi fokus penjelasan dari Ners Linda. Ners Linda menyampaikan perilaku-perilaku yang tampak dari seorang pengguna Napza dalam kesehariannya seringkali menunjukkan keterlambatan dalam bekerja, ceroboh kerja, sering tegang dan gelisah, hilang kepercayaan diri, apatis, pengkhayal, penuh curiga, menjadi ganas, dan tingkah laku yang brutal. Ners Linda dalam paparannya juga menjelaskan bahwa masalah yang terjadi pada pengguna Napza tidak hanya berbicara soal masalah kesehatan, ada masalah lain yang juga harus menjadi perhatian setiap keluarga. Masalah tersebut antara lain gangguan mental, anti-sosial dan asusila, dikucilkan oleh lingkungan, merepotkan dan menjadi beban keluarga, pendidikan menjadi terganggu, masa depan suram, PHK dari pekerjaan, dipenjara, masyarakat juga bisa terancam ketika pengguna mengemudikan kendaraan (kecelakaan), meningkatnya kasus pencurian akibat pengguna melakukan segala cara untuk membelinya.
Diakhir pemaparannya pada FSG kali ini, Ners Linda menyampaikan pesan kepada seluruh keluarga peserta FSG yakni harus selalu berpikiran positif, pilih dan pilahlah pertemanan, modifikasi lingkungan ke arah yang lebih positif, meningkatkan kepedulian, selalu lakukan upaya pencegahan dan memastikan adanya upaya pemulihan, serta meyakini setiap persoalan yang dihadapi keluarga selalu akan ada solusinya. Ners Linda menutup paparannya dengan sebuah quote menarik kepada seluruh keluarga peserta FSG yakni: “FORGIVE YOURSELF, DON’T WORRY ABOUT YOUR FUTURE, DON’T WORRY ABOUT YOUR PAST, THE REAL LIFE IS TODAY, SO FOCUS ON IT” (Humas Bareta, 2022)