
Penyalahguna Narkoba mengalami gangguan pola makan dan buang air besar (BAB). Adapun gangguan tersebut seperti pola makan menjadi kurang dari 3 kali sehari namun terdapat peningkatan rasa haus yang mengakibatkan penyalahguna Narkoba menjadi lebih sering minum dan cenderung mengkonsumsi minuman manis / bersoda serta lebih suka pada minuman dengan suhu dingin. Permasalahan lainnya yakni, BAB menjadi tidak lancar. Menurut Folco (2020), narkoba jenis stimulan seperti shabu-shabu (golongan amfetamin) bekerja dengan menekan rasa lapar, hal inilah yang mengakibatkan penyalahguna lebih jarang makan pada masa penggunaannya.
BAB yang tidak lancar pada seorang penyalahguna disebabkan oleh dopamin yang dihasilkan dari konsumsi amfetamin yang mengakibatkan peningkatan metabolisme namun usus bekerja lebih lambat setelah pemakaian shabu-shabu (masa withdrawl/ putus zat). Akibat dari asupan meningkat dari rasa lapa yang tertahan selama pemakaian menyebabkan feses menumpuk dan terjadilah konstipasi.
Nutrisionis yang juga mengambil peran dalam pelayanan rehabilitasi narkoba di Balai Rehabilitasi BNN Tanah Merah menghadirkan layanan konsultasi dan pelayanan gizi seimbang bagi para klien rehabilitasi, sehingga kondisi gizi yang baik dapat dirasakan oleh klien selama proses rehabilitasi