Tim pembangunan zona integritas Balai Rehabilitasi Tanah Merah yang dipimpin langsung oleh Kepala Balai, Drs. Sutarso, S.H., M.Sc melaksanakan studi tiru pembangunan zona integritas ke Pengadilan Tinggi Agama Yogyakarta, Kamis 1 Desember 2022. Pada sambutannya Kepala Balai Rehabilitasi Tanah Merah menyampaikan bahwa akhir tahun ini menjadi momentum bagi Balai Rehabilitasi Tanah Merah untuk melakukan evaluasi serta menyongsong tahun baru dengan semangat baru dalam pelaksanaan pembangunan zona integritas di Balai Rehabilitasi Tanah Merah, sehingga pihaknya berharap dapat belajar dan mendengarkan secara langsung pengalaman dari Pengadilan Tinggi Agama Yogyakarta dalam meraih predikat WBK dan WBBM dari Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi RI.
Sementara itu Ketua Pengadilan Tinggi Agama Yogyakarta, Dr. H. Insyafli, M.H.I yang menyambut langsung kedatangan rombongan Bareta menyampaikan bahwa pihaknya menyambut baik kedatangan pihak Bareta. Sebagai sesama pemberi layanan kepada masyarakat pihaknya juga berharap agar ke depan bisa dilakukan inisiasi untuk membangun kerjasama lebih lanjut, mengingat bahwa permasalahan narkoba juga merupakan salah satu penyebab terjadinya perceraian yang selama ini merupakan salah satu bidang pelayanan yang ditangani oleh Pengadilan Tinggi Agama. Lebih lanjut Dr. H. Insyafli, M.H.I dalam paparannya, menyampaikan bahwa pelaksanaan WBK menitik tekankan bahwa instansi harus memastikan pelayanan yang bersih dari korupsi, gratifikasi, suap dan pungli melalui role modeling pimpinan sampai dengan lini terbawah pada staf pelaksana.
Sementara WBBM mengutamakan adanya pemberian layanan yang mengedepankan kepentingan pelanggan baik masyarakat pengguna layanan secara umum maupun pelanggan internal dari pegawai yang terdapat di instansi tersebut. Senada dengan hal itu, Tim ZI PTA Yogyakarta yang diwakili oleh Syamsul Munif, S.H., M.S.I dan Danny Heryoulyawanti, S.H., M.S.I menyampaikan bahwa pembangunan zona integritas dari area 1 sampai dengan area 6 harus memiliki sinkronisasi dan dilakukan monitoring evaluasi secara berkala. Internalisasi dan sosialisasi secara internal juga menjadi hal yang sangat penting untuk terus dilakukan. Selain itu, satker juga perlu untuk membangun sebuah inovasi terkait kebijakan pencegahan korupsi baik yang berbasis teknologi informatika maupun dari sisi kebijakan program secara umum. Pada akhir sesi, rombongan Bareta berkesempatan untuk berkeliling dan melihat secara langsung sarana dan prasarana serta inovasi yang telah dilakukan berkaitan dengan zona integritas di PTA Yogyakarta. (Humas Bareta, 2022/Art:Baihaqi/Dok:Faisal)
